Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari siap berlaga di ajang Olim[ide Rio 2016 |
Masih ingat dengan kasus yang membelit delapan
pebulutangkis Indonesia, China dan Korea Selatan di ajang multi-event olahraga
empat tahunan yaitu Olimpiade London 2012. Kasus memalukan yang menghantam
telak olahraga bulutangkis setelah pasangan Indonesia Greysia Polii dan
Meiliana Jauhari, pasangan China Wang Xiaoli dan Yu Yang serta dua pasangan
Korea Selatan Jung Kyung-eun dan Kim Ha-na, serta Ha Jung-eun dan Kim Min Jung
yang mendapatkan kartu hitam karena dianggap bermain sabun.
Kedelapan pemain ini kemudian di larang tampil di
Olimpiade 2012 setelah para wasit yang memimpin pertandingan menyatakan bahwa
kedelapan pebulutangkis ini tidak memberikan usaha terbaiknya untuk memenangkan
pertandingan. Kejadian ini sempat membuat malu bulutangkis dan bahkan menjadi
dorotan dunia dan pernah terancam akan batal di ikut sertakan dalam ajang
Olimpiade selanjutnya.
Empat tahun telah berlalu, kini bulutangkis kini
menatap masa depan baru. BWF kini bahkan sudah menegaskan akan memberlakukan
sanksi keras bagi seluruh pemain, oficial pertandingan, pelatih dan siapapun
yang melakukan pelanggaran dengan pengaturan skor. Tak mau mengambil resiko,
BWF kini berusaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pengaturan hasil
pertandinngan seperti pada saat Olimpiade tahun 2012.
Berbagai cara dilakukan BWF di Olimpiade tahun
2012 untuk meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi. Mulai dari “merahasiakan”
siapa calon lawan dari setiap pemain sampai dengan membatasi jumlah kuota
pemain yang boleh berangkat dari sebuah negara.
“Kalau dulu para peserta yang berlaga di Olimpiade sudah mengetahui siapa lawan yang akan dihadapi sejak babak pertama, di Olimpiade kali ini laan baru akan diketahui sesudah babak awal, para calon lawan nanti akan diundi,” ujar Achmad Budiarto.“Yang dapat diketahui adalah peserta dari negara sama paling mungkin akan bertemu di babak akhir atau babak final,”
Tahun ini, Olimpiade Rio 2016 memang akan sedikit
lebih ketat. Lolos dari round pertama yang dishedulekan menggunakan format
round robin, peserta yang lolos ke babak kedua akan kembali diundi. Dua pemain dari
negara sama tidak akan bertemu hingga babak final.
Tak hanya itu, jumlah pemain dari suatu negara
kini dibatasi jumlahnya yang boleh ambil bagian. Setiap negara hanya boleh
mengirimkan du apemain tunggal apabila kedua pemain tunggal dari satu negara
itu sama sama berada di peringkat 16 besar dunia dalam rangking Race to Rio.
Sedangkan maksimal dua pasangan ganda dibolehkan untuk bertanding di Rio
apabila berada di peringkat 8 besar Race to Rio.
Tim bulutangkis Indonesia sendiri sudah dipastikan
akan berangkat ke Rio dengan kekuatan sebanyak
10 orang atlet yakni pebulutangkis tunggal putra Tommy Sugiarto,
pebulutangkis tunggal Putri Linda Wenifanetri, pasangan ganda putra Hendra
Setiawan dan Mohammad Ahsan, pasangan ganda Putri Greysia Polii dan Nitya
Krishinda Maheswari, serta dua pasangan ganda campuran yakni Tontowi Ahmad dan
Liliyana Natsir, serta Praveen Jordan dan Debby Susanto.
Ini Cara BWF Hindari Permainan Sabun Di Olimpiade Rio 2016
Reviewed by Unknown
on
17.10.00
Rating:
Tidak ada komentar: