Sony Dwi Kuncoro |
Tugas berat
menanti Sony Dwi Kuncoro di babak final turnamen bulutangkis Singapore Open
Super Series 2016. Tugas ini adalah mempertahankan dominasi tunggal putra
Indonesia di ajang prestisius Singapore Open. Sudah digelar sejak tahun 1987,
Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dengan pencetak gelar tunggal
putra terbanyak di turnamen ini.
Indonesia di
turnamen Singapore Open sejak pertama kali digelar tahun 1987 sudah mengoleksi
11 gelar melalui masing masing nama Bambang Suprianto, Ardy Wiranata, Joko
Suprianto, Heryanto Arbi, Hendrawan, Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Tommy
Sugiarto dan Simon santoso. Sony sendiri menjadi juara di ajang turnamen
Singapore Open Super Series tahun 2010 dan enam tahun berlalu kini ia punya
kesempatan kedua untuk bisa memenangkan gelarnya yang kedua.
Di babak final
hari ini, Sony akan berjumpa dengan pebulutangkis Korea Selatan yakni Son Wan
Ho. Pebulutangkis Korea ini sendiri merupakan lawan yang kuat meskipun
sebenarnya ini menjadi penanda kebangkitannya setelah di tahun tahun sebelumnya
langkahnya banyak dipecundangi pemain lain termasuk salah satunya Ihsan Maulana
Mustofa yang pernah mengalahkan pemain ini.
“Saya ingin melakukan yang terbaik dengan cara
saya sendiri. Saya juga akan tidak memikirkan masalah kemenangan sehingga saya akan membuat kesalahan. Saya
akan tetap tenang,” Ujar Son Wan Ho.
Sony Dwi Kuncoro sendiri sudah pernah berjumpa
dengan Son Wan Ho sebanyak dua kali yakni di ajang Yonex Korea Open Super
Series 2007 dimana ia unggul dengan skor 18-21 16-21. Di pertemuan
terakhir ia kalah dengan skor Chinese
Taipei Grand Prix Gold 2010 dengan skor 21-16 19-21 21-19.
Apabila bisa menang maka ia menjadi tunggal putra
ketiga Indonesia yang pernah meraup dua gelar di ajang Singapore Open.
Sebelumnya ada nama Heryanto Arbi (1997 dan 1999), dan Taufik Hidayat (2001 dan
2005) yang pernah menjadi juara di ajang ini.
Sony Dan Dominasi Tunggal Putra Indonesia Di Singapura
Reviewed by Unknown
on
10.45.00
Rating:
Tidak ada komentar: