Pebulutangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro (Image by Straitstimes) |
Sony yang berusia 31 tahun menyelesaikan
perjuangan panjangnya denga bertarung mulai dari babak kualifikasi dan bahkan
mengalahkan Lin Dan di babak semi final sebelum kemudian mencapai babak final
pertamanya di ajang Super Series setelah terkahir kali mencapai final di ajang
Hong Kong Open Super Series 2013.
Gelar ini mejadi gelar kedua bagi Sony di ajang
Singapore Open Super Series. Sebelumnya ia juga menjadi juara di ajan gini usai
mengalahkan pebulutangkis asal Thailand yakni Boonsak Ponsana pada tahun 2010.
Berhasil memenangkan pertandingannya, Sony sendiri
mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidak menyangka.
”Sudah cukup lama saya tidak menang di ajang Super Series, ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa karena saya menang setelah berjuang dari babak kualifikasi. Sangat tidak diharapkan, ini perjalanan panjang dan perjalanan yang sarat makna.”
Dengan beberapa pebulutangkis Indonesia yang punya
peringkat di atasnya, Sony tetap saja kemungkinan akan melewatkan Olimpiade Rio
pada tahun 2016 di Rio De Jeneiro. Dia juga telah melewatkan Olimpiade London
2012 setelah cedera mengirimkannya kembali ke babak kualifikasi.
Son Wan Ho sendiri yang berjuang di babak final
kemarin setelah terakhir kali masuk final dan jura di Hong Kong Open Super
Series 2014 mengatakan bahwa kekalahannya karena ia terlambat panas.
”Start saya lambat, dan itu menjadi masalah saya.
Saya juga membuat terlalu banyak kesalahan. Sony adalah pemain yang sangat
berpengalaman dan tahu bagaimana menghadapi situasi yang sulit.”
Sony : Tidak Menduga, Son : Terlambat Panas
Reviewed by Unknown
on
08.22.00
Rating:
Tidak ada komentar: