[Malaysia Open 2016] Anggia-Ketut Jumpa Peraih Medali Emas Olimpiade 2012

Pasangan ganda putri Indonesia Anggia Shitta Awanda dan Ni Ketut Mahadewi Istirani

Pasangan ganda putri Indonesia Anggia Shitta Awanda dan Ni Ketut Mahadewi Istirani akan melalui tantangan berat mereka untuk bisa melaju ke babak perempat final turnamen bulutangkis Celcom Axiata Malaysia Open Super Series Premiere 2016 yang hari ini menggelar babak 16 besar. Pasalnya, ganda putri nomer dua Indonesia ini akan berjumpa dengan peraih medali emas Olimpiade tahun 2012 yakni pasangan Tian Qing dan Zhao Yunlei.

Pertemuan ini sendiri menjadi pertemuan pertama bagi Ketut dan Anggia dengan mantan ganda putri nomer satu dunia ini. Zhao Yunlei dan Tian Qing sendiri yang saat ini berperingkat 5 dunia bukan lawan yang bisa dikalahkan dengan mudah begitu saja. JUara BWF World Badminton Championships 2015 ini melaju ke babak 16 besar usai memulangkan pasangan muda Indonesia Jauza Fadhilla Sugiarto dan Apriani Rahayu. Sedangkan Anggia dan Ketut melaju ke babak perdelapan final usai menghancurkan pasangan Thailand Rawinda Prajongjai dan Jongkolphan Kititharakul.

Sulit memang untuk bisa mengalahkan pasangan Tian Qing dan Zhao Yunlei. Namun bukan berarti tidak bisa. Kunci menghadapi pasangan China yang memiliki taktik dan skill individu mumpuni adalah kuat-kuatan dan tidak gampang lelah serta fokus yang tinggi. Inilah yang ditunjukkan banyak pasangan Jepang yang sudah hampir merobohkan kekuatan ganda Putri China.

Pasangan Jepang bermain taktis dan sabar. Tenaga mereka juga dikumpulkan dan disiapkan untuk bermain dalam tempo lama. Tak hanya itu, pertahanan mereka juga disiapkan dengan sangat baik untuk menjaga serangan pasangan China yang terkenal keras. Apabila Anggia dan Ketut bisa menerapkan gaya bermain ala Jepang sambil menjaga kekompakan dan komunikasi maka bukan tidak mungkin keduanya bisa mengalahkan pasangan Tian Qing dan ZHao Yunlei.

Pasangan China ini sendiri di beberapa turnamen belum mencapai hasil bagus. Saat ambil bagian YONEX All England Open 2016 dan Swiss Open 2016 keduanya hanya bisa mencapai babak perempat final. Sehingga kesempatan terbuka lebar bagi pasangan Indonesia.