Hana Ramadhini - Image by Liputan6 |
Puasa sudah
menjadi kewajiban yang mesti dilakukan seorang muslim sebagai bentuk perintah
dan kepatuhan kepada Allah SWT. Pun begitu dengan para atlet bulutangkis
muslim, bulan puasa yang datangnya hanya setahun sekali ini ternyata tidak
dilewatkan begitu saja. Sebagian atlet bulutangkis pelatnas PBSI tetap saja
rela untuk berpuasa di tengah padatnya jadwal latihan yang harus mereka lalui
menjelang berlangsungnya beberapa turnamen yang akan mereka ikuti.
Hal inilah
seperti yang diceritakan oleh pebulutangkis tunggal putri Hana Ramadhini,
pebulutangkis asal PB Mutiara Cardinal Bandung ini mengaku tetap menjalankan
ibadah puasa meski ia tengah di sibukkan latihan untuk tampil di ajang Chinese
Taipei Open Grand Prix Gold 2016 yang akan segera berlangsung senin pekan
depan.
Untuk mengakali
agar puasanya tetap berjalan namun tidak melupakan kebutuhannya sebagai atlet
untuk latihan, Hana Ramadhini mengaku punya trik sendiri agar ia bisa
menalankan kedua duanya. Menurut atlet yang merupakan jawara di ajang Vietnam
International Challenge 2013 dan Swiss International Challenge 2014 ini, cara
yang ia lakukan adalah mengatur jadwalnya.
“Saya bangun sahur pada pukul 04:00 pagi, setelah sholat subuh saya langsung tidur lagi karena saya ada jadwal latohan pagi-pagi. Saya biasanya mengkonsumsi buah kurma lima biji saat sahur dan lima biji lagi saat berbuka puasa. Saya juga minum sari kurma serta suplemen yang sudah disiapkan oleh Dr Laila Hamid (Ahli Gizi PBSI) yang berisi vitamin dan juga Isotonik,” Beber Hana.
Hasil dari pola
penerapan dan pengaturan makan ini membuat dari 15 hari puasa yang sudah
berlalu, pebulutangkis asal Bandung ini baru bolong sebanyak tiga hari.
“Yang paling utama bagi saya adalah niat, kalau niatnya sih kuat maka insya Allah bisa kuat. Setelah latihan pagi saya tidka melakukan apa-apa kecuali mandi dan sholat lalu kemudian tidur, Jadi biasanya latihan sore masih bisa kuat.”
Para pelatih di
Pelatnas Cipayung sendiri tidak melarang anak didiknya untuk berpuasa selama
mereka masih bisa kuat menjalani pola pelatihan yang berat. Pada puasa kali ini
sendiri tidak ada perlakuan khusus bagi squad pelatnas dikarenakan padatnya
agenda seperti ajang turnamen bulutangkis Chinese Taipei Open Grand Prix Gold
2016 dan juga para atlet yang akan bertarung di Olimpiade Rio 2016.
”Kata Mas Bambang Supriyanti, kami boleh saja puasa asalkan kami bisa kuat., Saya sendiri lihat lihat situasi dan kondisi dan program latihan intensitasnya bagaimana. Kalau saya merasa sudah tidak kuat, saya terpaksa akan batal puasa, Saya pernah membatalkan puasa karena saat itu kepala saya sangat pusing, badan saya lemas dan panas. Selama puasa ini juga berat badan saya turun 3 kg.” Tutur Hanna.
Cerita Puasa Pebulutangkis Hana Ramadhini
Reviewed by Unknown
on
10.22.00
Rating:
Tidak ada komentar: