Lindaweni Jalani Program Penurunan Berat Badan

Lindaweni Fanetri

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Lindaweni Fanetri akan menghabiskan dua bulan terakhir sebelum ajang Olimpiade Rio 2016 dengan program penuruan berat badan. Di sisa waktu sebelum dimulainya perburuan medali di ajang multi-event empat tahunan ini dua program akan dijalani oleh Linda yakni persiapan fisik termasuk dalam hal mengecangkan bagian tubuh pemain berusia 26 tahun ini di bagian bawah tubuh.

Bambang Suprianto yang merupakan kepala pelatih tunggal putri mengungkapkan bahwa ia akan menggembleng Linda untuk bisa tampil lebih maksimal karena merupakan satu-satunya wakil Indonesia di nomer tunggal putri.

“Untuk persiapan saat ini tentu akan beda penanganannya. Linda saat ini dalam pemulihan kondisi lututnya sehingga kami akan sedikit mengubah pola latihannya,” Kata Bambang.“Dia kalau istirahat kelamaan sehingga programnnya tidak sesuai target. Jadi kami mengubah programnya dengan meminimalkan istirahat. 2-3 menit istirahat lalu kemudian masuk ke program kedua.”

Masa pemulihan cedera Linda memang cukup lama sekitar 3-4 bulan. Inilah yang membuat pebulutangkis asal klub Surabaya ini tidak diikut sertakan di ajang Australian Open Super Series 2016 beberapa waktu yang lalu dan juga absen di ajang Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2016.

”Dari awal Linda memang rawan menderita cedera. Karenanya disisa waktun ini kami berusaha maksimalkan untuk menjaga hal tersebut.”

Disamping masalah fisik yang menjadi sorotan, semi finalis Singapore Open Super Series 2013 ini juga akan mendapatkan program penurunan berar badan terutama dari bagian tubuh pinggang ke bawah.

”Linda ini tidak seperti pemain lainnya yang punya lower body berisi dan kecang. Dia beda, untuknya itu kami harus lebih press lagi supaya ia tidak terlalu lembek. Jika ototnya bisa kencang, berat badannya otomatis bisa menurun,” Ujar Bambang Supriyanto.

Dua bulan tersisa banyak mimpi yang disandarkan sang pelatih kepada pemainnya ini. Target semi final dicanangkan meskipun dari segi persaingan mungkin terasa akan sangat berat.

”Saya punya keinginan agar Linda bisa masuk ke babaks emi final. Tapi dengan prestasi dia secara keseluruhan dengan dalam 1-2 tahun hanya beberapa kali sampai ke babak semi final, kami hanya realistis saja. Tapi kami berkeinginan anak didik kita bisa tampil semaksimla mungkin dan mendapatkan hasil yang bagus tentunya,” Tutur Bambang.